Saturday 26 January 2013

Bantahan kepada bantahan tauhid 3 serangkai

1) Soalan: Dahulu, bila ada seseorang yang hendak masuk Islam, Rasulullah tidak mengatakan kepadanya bahwa tauhid ada dua macam. Rasulullah tidak pernah mengatakan bahwa engkau tidak menjadi muslim hingga bertauhid dengan tauhid Ulûhiyyah (selain Rubûbiyyah)


Jawapan:  Apa yang hang mengarut ni? Pembahagian tauhid 3 serangkai itu hanyalah dari segi bahasa. Samalah juga Sifat 20, Nabi tak pernah sebut sifat 20, ianya hanya sebagai pembahagian secara bahasa.

2) Soalan : Tauhid 3 serangkai menyamai kaum Kristian, Trinity.

Jawapan: Ini satu lagi dakwaan pelik. Kristian menyamakan Allah, Isa, Maryam sebagai 3 tuhan, dan ia juga adalah 1 tuhan. Bagi mereka

3 tuhan = 1 tuhan

Tapi tauhid 3 tidaklah menyamakan tuhan kepada 3, tauhid 3 hanyalah wasilah untuk sampai kepada tauhid yang sempurna. Zat yang disembah tetap satu.

3) Soalan: Tauhid ini sesat kerana mengatakan orang musyrik itu ahli tauhid, mereka percaya kepada Rububiah, tapi tak percaya kepada Uluhiah.

Jawapan: Ini satu pemahaman yang amat terpesong. Siapa kata mereka ahli tauhid? Mereka itu kafir kerana tidak beriman dengan salah SATU daripada tauhid yang mesti dipercayai, diamal.

Samalah juga orang yang mengingkari salah satu Sifat 20, adakah boleh dia disebut beriman? Atau boleh disebut ahli tauhid? Mestilah tak boleh.
Samalah juga kalau seseorang yang tidak beriman dengan salah satu ayat Allah, maka dia menjadi kafir dengan serta-merta, tiada tauhid baginya, dan tidak digelar ahli tauhid.

4) Soalan : “Dan jika engkau bertanya kepada mereka siapakah yang menciptakan seluruh lapisan langit dan bumi? Maka mereka benar-benar akan menjawab: “Allah” (QS. Luqman: 25)
Ayat ini menceritakan perkataan orang-orang kafir yang mereka katakan hanya di dalam mulut saja, tidak keluar dari hati mereka. Mereka berkata demikian itu karena terdesak tidak memiliki jawaban apapun untuk membantah dalil-dalil kuat dan argumen-argumen yang sangat nyata (bahwa hanya Allah yang berhak disembah). Bahkan, apa yang mereka katakan tersebut (pengakuan ketuhanan Allah) ”secuil”-pun tidak ada di dalam hati mereka, dengan bukti bahwa pada saat yang sama mereka berkata dengan ucapan-ucapan yang menunjukan kedustaan mereka sendiri. Lihat, bukankah mereka menetapkan bahwa penciptaan manfaat dan bahaya bukan dari Allah?! Benar, mereka adalah orang-orang yang tidak mengenal Allah. Dari mulai perkara-perkara sepele hingga peristiwa-peristiwa besar mereka yakini bukan dari Allah, bagaimana mungkin mereka mentauhidkan-Nya?!

Jawapan : Penulis kepada artikel ini menulis dengan penulisan yang bercanggah antara satu sama lain.

Pertama: "Mereka berkata demikian itu karena terdesak tidak memiliki jawaban apapun untuk membantah dalil-dalil kuat dan argumen-argumen yang sangat nyata (bahwa hanya Allah yang berhak disembah)"

Di sini dia kata bahawa orang-orang kafir tu tiada hujah untuk menolak. Then, kalau tiada hujah untuk menolak, mestilah maksudnya mereka itu sudah yakin dalam hati bahawa Allah berhak disembah, sekalipun tidak disebut melalui mulut.

Macam katakan Si A pergi ke Kuala Lumpur, then bila dia balik ke Terengganu, dia cakap kat Si B bahawa dia jumpa KLCC di Kuala Lumpur. Lepas tu Si B tak percaya KLCC berada di KL, then Si A bawa Si B pergi ke KL sendiri untuk lihat KLCC. Mestilah itu bermakna Si B itu sudah benar-benar yakin dalam hati, sekalipun lidah Si B itu mengingkarinya.

Tapi yang peliknya penulis ini mengatakan pula "Bahkan, apa yang mereka katakan tersebut (pengakuan ketuhanan Allah) ”secuil”-pun tidak ada di dalam hati mereka". Ini bercanggah dengan kata-kata di atas.

Adakah penulis artikel ini nak katakan apa yang dibawa oleh Nabi itu rapuh sehingga tak boleh diyakini oleh hati-hati orang musyrik? Atau adakah mereka ingin kata bahawa dakwah Nabi itu sekadar melepas batuk ditangga, tidak dijalankan dengan sempurna?

Itu aku belum buka kitab tafsir nak tengok tafsiran sebenar ayat ini.

Boleh tengok lagi Surah An-Naml ayat 14

"Dan mereka mengingkarinya kerena kezaliman dan kesombongan (mereka) padahal hati mereka meyakini (kebenaran)nya"

Ini dalil mereka mengaku dalam hati, tapi tidak di lidah.

5) Soalan : ”Lalu mereka berkata sesuai dengan prasangka mereka: ”Ini untuk Allah dan ini untuk berhala-berhala kami”. Maka sajian-sajian yang diperuntukan bagi berhala-berhala mereka tidak sampai kepada Allah; dan saji-sajian yang diperuntukan bagi Allah maka sajian-sajian tersebut sampai kepada berhala mereka” (QS. al-An’am: 136).
Lihat, dalam ayat ini orang-orang musyrik tersebut mendahulukan sesembahan-sesembahan mereka atas Allah dalam perkara-perkara sepele.


Jawapan: Maaflah, saya tak tahu apa itu sepele, dan saya yakin itu bukan bahasa Malaysia, dan apa yang saya tahu Pele ialah tuhan api orang Hawaii.

Ayat yang anda beri itu sudah jelas menunjukkan orang musyrik itu menyembah Allah, dan juga menyembah berhala-berhala (tengok yang di-bold). Dan dalam dalil

“Dan jika engkau bertanya kepada mereka siapakah yang menciptakan seluruh lapisan langit dan bumi? Maka mereka benar-benar akan menjawab: “Allah” (QS. Luqman: 25)

menunjukkan bahawa mereka mengaku Rububiah bagi Allah, tetapi mereka syirik dalam Uluhiah kepada-Nya. Problems?

"Mereka berkata: "Adakah engkau datang kepada kami supaya kami hanya menyembah Allah semata-mata, dan meninggalkan apa yang pernah disembah oleh datuk nenek kami? (Kami tidak akan menurut) maka datangkanlah azab yang engkau janjikan kepada kami, jika betul engkau dari orang-orang yang benar".  (Al-A'raf:70)

6) Soalan: Tujuan kaum Musyabbihah membagi tauhid kepada tiga bagian ini adalah tidak lain hanya untuk mengkafirkan orang-orang Islam ahi tauhid yang melakukan tawassul dengan Nabi Muhammad, atau dengan seorang wali Allah dan orang-orang saleh.


Jawapan: Kami tak kafirkan yang lakukan tawassul dengan Nabi, atau orang soleh, tetapi kami katakan syirik kepada orang yang terpesong dalam doanya. Iaitu mereka yang berdoa kepada selain Allah, contoh "Wahai Abdul Qadir, tolonglah aku sempurnakan hajat aku" atau semisalnya. Inilah syirik yang besar dan nyata.

Dan tiada orang yang mengingkari tauhid 3 kecuali dia mahu berdoa kepada selain Allah.

Dan bab-bab ayat-ayat mutasyabihat, tidak akan dibincangkan dalam topik ini.

7) Soalan :  "”Kami katakan bahwa tidak lain engkau telah diberi keburukan atau dicelakakan oleh sebagian tuhan kami” (QS. Hud: 54)."
Sementara Ibn Taimiyah berkata bahwa dalam keyakinan orang-orang musyrik tentang sesembahan-sesembahan mereka tersebut tidak memberikan manfaat dan bahaya sedikit-pun. Dari mana Ibn Taimiyah berkata semacam ini?! Bukankah ini berarti ia membangkang kepada apa yang telah difirmankah Allah?!

Jawapan :  Dalil Ibnu Taimiyah berkata sedemikian banyak sekali, banyak ayat-ayat tersebut disebut dalam surah-surah Makiyyah, yang diturunkan kepada orang Musyrikin yang mengingkari tauhid Uluhiyah.

"Katakanlah: "Siapakah yang menyelamatkan kamu dari bencana-bencana di darat dan di laut? (Ketika) kamu berdoa merayu kepadaNya dengan merendah diri (secara terbuka) dan secara bersembunyi, (dengan berkata): "Demi sesungguhnya jika Allah selamatkan kami dari bencana ini nescaya menjadilah kami dari orang-orang yang bersyukur. Katakanlah: "Allah jualah yang menyelamatkan kamu dari bencana itu dan dari segala jenis kesusahan; dalam pada itu, kamu (masih) mempersekutukan (Allah dengan sesuatu yang lain)". (Al-An'am:63-64)

"Dia lah yang menjalankan kamu di darat dan di laut (dengan diberi kemudahan menggunakan berbagai jenis kenderaan); sehingga apabila kamu berada di dalam bahtera, dan bahtera itu pula bergerak laju membawa penumpang-penumpangnya dengan tiupan angin yang baik, dan mereka pun bersukacita dengannya; tiba-tiba datanglah kepadanya angin ribut yang kencang, dan mereka pula didatangi ombak menimpa dari segala penjuru, serta mereka percaya bahawa mereka diliputi oleh bahaya; pada saat itu mereka semua berdoa kepada Allah dengan mengikhlaskan kepercayaan mereka kepadaNya semata-mata (sambil merayu dengan berkata): "Demi sesungguhnya! jika Engkau (Ya Allah) selamatkan kami dari bahaya ini, kami tetap menjadi orang-orang yang bersyukur"." (Yunus:22)

Bertanyalah kepada mereka (yang musyrik itu): "Siapakah Yang memberi rezeki kepada kamu dari langit dan bumi? Atau siapakah yang menguasai pendengaran dan penglihatan? Dan siapakah yang mengeluarkan makhluk yang hidup dari benda yang mati, dan mengeluarkan benda yang mati dari makhluk yang hidup? Dan siapakah pula yang mentadbirkan urusan sekalian alam? "(Dengan pertanyaan-pertanyaan itu) maka mereka (yang musyrik) tetap akan menjawab (mengakui) dengan berkata: "Allah jualah yang menguasai segala-galanya! "Oleh itu, katakanlah: "(Jika kamu mengakui yang demikian), maka mengapa kamu tidak mahu bertaqwa? (Yunus:31)

Dalam tafsir ibnu kathir dalam tafsiran kepada akhir ayat ini: " Apakah kamu tidak takut kepada Allah, dalam keadaan kamu menyembah bersama-Nya yang lain dengan pandangan dan kejahilan kamu sendiri?".

Bertanyalah (kepada mereka wahai Muhammad): "Adakah di antara makhluk-makhluk yang kamu sekutukan dengan Tuhan itu, sesiapa yang mula menciptakan sesuatu kejadian kemudian ia mengembalikan adanya semula (pada hari kiamat)? "Katakanlah: Allah jualah yang mula menciptakan sekalian makhluk kemudian Ia mengembalikan adanya semula (untuk menerima balasan); oleh itu, mengapa kamu rela dipalingkan (kepada menyembah yang lain)?" Bertanyalah (wahai Muhammad): "Adakah di antara makhluk-makhluk: yang kamu sekutukan dengan Tuhan itu, sesiapa yang dengan memberi petunjuk kepada kebenaran? "Katakanlah: "Allah jualah yang memberi hidayah petunjuk kepada kebenaran; (kalau sudah demikian) maka adakah yang dapat memberi hidayah petunjuk kepada kebenaran itu, lebih berhak diturut, ataupun yang tidak dapat memberi sebarang petunjuk melainkan sesudah ia diberi hidayah petunjuk? Maka apakah alasan sikap kamu itu ? Bagaimana kamu sanggup mengambil keputusan (dengan perkara yang salah, yang tidak dapat diterima oleh akal)?"  (Yunus:34-35)
  
"
Dalam pada itu, apabila mereka naik bahtera (lalu menemui sesuatu bahaya di laut), mereka memohon pertolongan kepada Allah dengan doa yang tulus ikhlas kepadaNya. Kemudian setelah Allah menyelamatkan mereka (naik) ke darat, mereka berlaku syirik kepadaNya."
(Al-Ankabuut:65)

Dan (orang-orang yang tidak bersifat demikian) apabila mereka dirempuh serta diliputi oleh ombak yang besar seperti kelompok-kelompok awan menyerkup, pada saat itu mereka semua berdoa kepada Allah dengan mengikhlaskan kepercayaan mereka kepadaNya semata-mata. Kemudian bila sahaja Allah menyelamatkan mereka ke darat maka sebahagian sahaja di antara mereka yang bersikap adil (lalu bersyukur kepada Allah serta mengesakanNya). Dan sememangnya tiada yang mengingkari bukti-bukti kemurahan Kami melainkan tiap-tiap orang yang bersifat pemungkir janji, lagi amat tidak mengenang budi.  (Luqman:32)

Dan apabila kamu terkena bahaya di laut, (pada saat itu) hilang lenyaplah (dari ingatan kamu) makhluk-makhluk yang kamu seru selain dari Allah; maka apabila Allah selamatkan kamu ke darat, kamu berpaling tadah (tidak mengingatiNya); dan memanglah manusia itu sentiasa kufur (akan nikmat-nikmat Allah). (Al-Isra':67)

Dan apabila manusia disentuh oleh sesuatu bahaya, mereka segera berdoa kepada Tuhan mereka dengan keadaan rujuk kembali bertaubat kepadaNya; kemudian apabila Allah memberi mereka merasai sesuatu rahmat daripadaNya, tiba-tiba sebahagian dari mereka mempersekutukan sesuatu yang lain dengan Tuhannya; (Ar-Ruum:33)

Nak lagi??

Sesetengah orang tanya: "Orang-orang kafir dalam ayat-ayat di atas tak ada langsung cakap tuhan mereka takde kuasa!"

Jawabnya: Bahkan ada! Tengoklah, mereka dalam keadaan senang mereka syirik, bila dalam keadaan terdesak di atas kapal ketika ombak membadai dengan kerasnya, mereka berdoa kepada Allah. Mengapa mereka tidak berdoa kepada selain Allah, jika mereka mengaku bahawa  Tuhan mereka dapat menyelamatkan mereka?


No comments:

Post a Comment